Bayi Tidur Tengkurap

Diposting oleh Bunda Naufal di 19.39

Rabu, 04 Februari 2009




Tak Usah Cemaskan Posisi Tidur Bayi



Bayi baru lahir cuma bisa tidur telentang. Setelah usia 3 bulan, bayi bisa memilih sendiri posisi tidur yang nyaman baginya. Sampai-sampai, ada bayi yang tidurnya lasak. Kala si kecil baru lahir, sering kita dinasehati untuk mengubah-ubah posisi tidurnya, terutama agar kepalanya enggak peyang lantaran tidur telentang terus-menerus. Bahkan, ada yang menyarankan supaya bantalnya diisi beras karena beras itu akan mengikuti bentuk kepala bayi.
Memang, aku dr. Eric Gultom, SpA dari bagian perinatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, bisa saja terjadi kepala peyang jika bayi tidur dengan satu posisi saja. "Kepala bayi baru lahir, kan, belum menyatu tulang-tulangnya, jaringan-jaringannya belum tumbuh, masih longgar, dan banyak air. Hingga, bila ada tekanan pada satu sisi yang signifikan dan terus-menerus, menyebabkan kepalanya jadi peyang," terangnya. Tapi begitu tekanan pada satu sisi ini hilang, peyangnya juga hilang karena tengkoraknya masih berkembang dan tumbuh. "Jadi masih banyak pertumbuhan yang akan terjadi seperti daging, kulit, otak, dan tulang kepalanya, hingga peyangnya bisa hilang dan kepala jadi bagus kembali."
Lain hal jika ada faktor keturunan, misal, si bapak punya kepala bagian belakang yang datar (enggak bulat). "Nah, kebetulan anaknya membawa gen dari orang tuanya, hingga ia pun bisa jadi peyang kepalanya." Namun begitu, kepala peyang tak perlu dikhawatirkan karena tak akan membuat bayi jadi sakit. Jika selama ini kepala peyang kerap dipersoalkan, semata cuma lantaran estetika saja. Jikapun si kecil punya kepala peyang, toh, tetap tak mengurangi kegantengan atau kecantikannya. Iya, kan, Bu-Pak?

TIDUR TENGKURAP

Sebenarnya, tutur Eric, posisi tidur bayi bisa bermacam-macam. Tentu pada bayi baru lahir sampai usia 3 bulan, posisinya cuma telentang karena memang kemampuan motoriknya baru sampai di situ. Nah, kita bisa membantu mengubah posisinya dengan dimiringkan ke kanan atau kiri maupun ditengkurapkan. Namun, posisi yang disebut terakhir, hingga kini masih kerap diperdebatkan.
"Di negara Barat, tidur tengkurap dikaitkan dengan SIDS, yaitu Sudden Infant Death Syndrome atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Secara statistik atau epidemiologi penelitian, SIDS banyak terjadi pada bayi yang tidur tengkurap," terang Eric. Apa penyebabnya tak diketahui, tapi kemungkinan lebih sering terjadi karena sofokasi, yaitu tersedak atau tercekik saluran napasnya hingga napasnya berhenti.
Toh, kita tak perlu khawatir karena kasus SIDS jarang ditemui di Indonesia. Selain itu, tidur tengkurap justru lebih baik karena banyak manfaatnya. "Ada literatur yang menyatakan, dengan tidur tengkurap, bayi jadi lebih nyaman, bisa tidur nyenyak, tangisnya berkurang, gerak pernapasan dan perkembangan motoriknya juga lebih baik."
Jadi, dari hasil penelitian ada yang mendukung namun ada juga yang tidak. Nah, kita mengambil jalan tengah saja; boleh tidur tengkurap asalkan tetap diawasi karena alasan sofokasi tadi yang bisa saja terjadi. Selain, harus diperhatikan pula apakah si bayi bermasalah atau tidak semisal lahir prematur.

MENCEGAH GUMOH

Kebanyakan bayi yang lahir sakit dalam arti dirawat di RS karena lahir prematur, minumnya pakai selang atau masih pakai bantuan mesin pernapasan, tidurnya diposisikan tengkurap atau miring ke kanan. Ini dikaitkan dengan waktu pengosongan lambung jadi lebih mudah. "Pintu lambung itu, kan, ada di sebelah kanan. Jadi, kalau dimiringkan ke kanan, minuman yang diminumnya masuk ke usus-usus hingga pintu pengosongannya lebih cepat," jelas Eric. Selain, posisi kepala yang agak lebih tinggi juga membantu dalam hal gravitasinya.
Itulah mengapa, kala bayi hendak dibawa pulang, pihak RS kerap menganjurkan agar bayi sering ditidurkan dalam posisi miring. Begitupun tidur tengkurap, "minuman yang masuk akan langsung masuk ke lambung, hingga bisa mencegah terjadi gumoh lebih banyak." Namun posisi-posisi ini lebih dianjurkan pada bayi yang menyusui dan umumnya usia di bawah sebulan. Soalnya, kalau sudah makan makanan padat seperti di usia 5 bulan ke atas, "posisi tak berpengaruh terhadap pengosongan lambung, karena di usia tersebut sudah jarang gumoh."

TIDUR LASAK

Setelah usia 3 bulan, tidurnya tak lagi cuma telentang karena kini ia sudah banyak bergerak dan bisa berguling. Ia akan mencari posisi yang dirasanya enak semisal tengkurap. Tidurnya pun bisa berpindah-pindah alias lasak. Umumnya mengikuti pergerakan atau insting bayi di dalam rahim. "Nggak masalah, kok, selama hal itu tak menyebabkannya sakit. Malah boleh dibilang, perkembangan motoriknya bagus," tutur Eric. Tapi, apakah tidur lasak ini akan berlanjut atau tidak sampai besar, tak bisa dipastikan karena tak ada dasar ilmiahnya.
Perlu diketahui, bayi punya refleks dan insting sendiri untuk mencari posisi tidur yang paling enak, nyaman, dan tak membahayakan dirinya. Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan posisi tidur si kecil, ya, Bu-Pak. Sekalipun saat terbangun dari tidur, ia sudah berada di posisi yang berbeda dengan saat ia mulai tidur. Yang penting diperhatikan, pagar pengaman sekeliling tempat tidur si kecil harus cukup kuat. Hingga, selasak apapun si kecil tak akan membuatnya terjatuh dari tempat tidur lantaran pagar pengamannya kuat. Tentu tempat tidurnya juga jangan terlalu tinggi, ya.

POSISI TIDUR TAK NORMAL

Bahwa ada posisi tidur yang membedakan antara bayi sehat atau tidak, memang benar. Perbedaan ini dilihat dari letak tangan, kaki, dan kepala. Dari situ dokter bisa mengetahui kelainan yang terjadi pada si bayi. Sayang, posisi tidur yang tak normal ini hanya "milik dokter", sebagaimana dikatakan Eric, "posisi-posisi tidur bayi yang sakit ini tak perlu diketahui khalayak umum karena lebih untuk kepentingan klinik, bukan perawatan di rumah."
Lagi pula, kejadiannya hanya ada di RS, jadi sebelum si bayi dibawa pulang. Bukankah kalau bayi sudah boleh dibawa pulang berarti ia sudah dinyatakan sehat oleh dokter? Jadi, posisi tidurnya pun sudah normal. "Hampir tak pernah ada bayi sehat yang dibawa pulang lalu datang kembali ke rumah sakit dengan keluhan posisi tidurnya, tapi lebih pada keluhan karena tiba-tiba ada sesuatu yang menyebabkan si bayi masuk rumah sakit seperti malas minum, suhu meningkat, muntah, mencret, dan sebagainya," tutur Eric.
Nah, sekarang sudah tak khawatir lagi, kan, Bu-Pak?

The Colors of Friend

Diposting oleh Bunda Naufal di 19.38




Friends come in many color………….

1. Green color friend
One who sees the positive and puts hope in everything

2. Blue color friend
Color of the sea and the sky…………
Friend who brings peace and serenity

3. Yellow color friend
Color of the sun………….
Friend who makes us laughs, and show us a star when we are sad

4. Red color friend
One who reminds us of the rules in life, but encourages us to change, with warm
loving words.

5. The Orange color friend
Enhances our spirit with new energy, with loving vitamins to help us grow

6. The Grey color friend
One who teaches us silences, to reflect and interiorize helping to know ourselves
and others better

7. The purple color friend
Color of the noble ones, will help us learn true authority and wisdom of heart

8. Brown color friend
Might help us to step down of false illusions, and come down to earth, to the
reality of daily simple true living

9. White color friend
One who will help us to discover the wisdom hidden to be learnt within any of our
Experience

If we gather all our friend in a big meeting we will discover a rainbow of love………..

Thank you for being such a colorful friend.

Anugerah Yang Terindah

Diposting oleh Bunda Naufal di 19.34










Naufal 'Aqil Rizqi, anakku yang pertama..



Naufal 'Aqil Rizqi, anakku yang pertama..
Dia merupakan Anugerah terindah bagi kami....
Kehadirannya memberikan suasana baru bagi kami berdua, Alhamdulillah ya Allah atas Rizki yang kau berikan pada kami... semoag kelak dia menjadi anak yang Sholeh dan dapat memberikan kebahagiaan pada kami....

The Opportunity Loss

Diposting oleh Bunda Naufal di 19.33

Dalam hidup sehari-hari, kondisi opportunity loss sesungguhnya banyak terjadi. Namun kita tak menyadari bahkan cenderung tak peduli pada soal ini.
Ketika Rasulullah SAW bersabda: “Ingatlah lima: sehat, kaya, muda, waktu luang dan hidup, sebelum datangnya lima: sakit, miskin, tua, sibuk dan mati. Sesungguhnya Rasulullah SAW tengah mewanti-wanti kita opportunity loss, hilangnya kesempatan membukukan banyak amal sholeh dan memperoleh pahala lewat manajemen waktu yang baik. Namun, betapa banyak waktu kita nyatanya habis tergerus kelalaian hingga peringatan Rasulullah akhirnya terbukti? Keburu sakit, miskin, tua, sibuk atau terlanjur mati.
Kesempatan shalat malam misalnya, datang setiap hari. Tak banyak, hanya sepertiga dari waktu malam, hingga subuh menjelang. Namun, sebagian besar kita secara sadar lebih memilih asyik dibuai mimpi. Secara kasat mata memang tak ada yang dirugikan, tak berdosa pula, karena shalat malam” hanyalah” ibadah sunnah. Namun, mengingat janji Allah yang begitu besar pada mereka yang menunaikan shalat malam : diberi ampunan dan dikabulkan segala do’a nya maka melewati hari tanpa shalat malam sesungguhnya opportunity loss.
Begitu pula, membaca Al qur’an, yang bisa dilakukan setiap saat. Sehabis shalat, dikendaraan umum atau disaat menunggu antrian di ruang tunggu dokter. Selembar dua lembar, tak jadi soal. Mudah, dan sama sekali tak ada paksaan. Tetapi, betapa seringnya kita abaikan, karena kehilangan kesempatan mendapatkan 10 hingga 1000 kali lipat kebaikan dari setiap satu huruf Al qur’an yang kita baca.
Pergi berhaji tak bisa terjadi setipa kali. Begitu pula kesempatan berjihad di jalan Allah. Namun, kesempatan untuk menebar senyum, berlapang dada, meminta maaf, mengulurkan sedekah, hingga meninggalkan kegiatan dan perkataan yang sia-sia datang menghampiri setiap hari. Tinggal kita membuat pilihan: meraih kesempatan berharga ini untuk membukukan amal shaleh atau lagi-lagi menumpuk catatan opportunity loss dan menjadi manusia merugi.
Wallahu’alam bishawab.

Do you want to know something......???

Diposting oleh Bunda Naufal di 19.29

Sikap-Sikap yang Nyebelin yang harus dihindari seorang Muslimah:

1. Jangan asal Jaim (jaga image)
2. Jangan suka ikut campur (mind your own business)
3. Jangan Lelet (tidak sigap & lambat banget jika mengerjakan sesuatu)
4. Jangan Jorki (alias jorok atau ndak resik-an)
5. Jangan jadi muslimah yang tukang dandan
6. Jangan jadi muslimah yang eksklusif
7. Jangan jadi si Ratu ngeluh
8. Jangan cepat bilang gak bisa!

Remember it:
“I am only one, but I am still one. I cannot do everything, but still I can do something. And because I Cannot do everything I will not refuse to do something that I can do” (Helen Keller)


9. Not just a Barbie
Muslimah tidak cukup hanya berpenampilan manis, tutur bahasa baik dan halus dan akhlak yang mengesankan tapi seorang muslimah juga harus cerdas.

10. Jangan jadi muslimah yang kuper (kurang pergaulan) n tulalit
11. Jangan jadi muslimah yang yang peka terhadap lingkungan
12. Jangan jadi muslimah yang yang big boss! (tukang perintah)
13. Jangan jadi muslimah “penggoda” (centil dan manja)
14. Jangan jadi muslimah bermental “free”(membatasi diri)
15. Jangan jadi muslimah yang pemaksa kehendak
16. Jangan jadi muslimah yang kaku
17. Miss judge!
Jangan jadi muslimah yang merasa benar sendiri.
18. Jangan jadi muslimah yang berdandan dan bersikap merendahkan dirinya sendiri.

(sumber: Jangan jadi Muslimah yang nyebelin by asma nadia)